Mataram, HarianNTB.com – Korban begal inisial M atau Amaq Sinta (34) Warga Desa Ganti, Praya Timur Lombok Tengah ditetapkan sebagai tersangka setelah membunuh dua begal di jalan raya Desa Ganti pada Minggu (10/4/2022) lalu.
Meski dalam keadaan membela diri, namun tetap Amaq Sinta dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian karena dinilai terbukti membunuh dua orang begal.
Dua begal terbunuh tersebut berinisial OWP (21) dan PN (30) merupakan warga Desa Beleka, Lombok Tengah. Sementara kedua rekan begal lainnya juga ditahan bersama Amaq Sinta di Polres Lombok Tengah.
Menanggapi kasus tersebut, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto melalui keterangan resmi yang diterima Harian NTB, Rabu (13/4/2022) menjelaskan, bahwa penetapan tersangka terhadap M alias Amaq Sinta statusnya diperjelas dengan cara penyelidikan dan penyidikan lebih mendalam dari pihak Kepolisian karena bersangkutan melakukan perbuatan luar biasa yang tidak bisa dihindarkan dan harus dilakukannya.
Untuk itu, kata Artanto, masyarakat harus bisa memahami proses verbal atau proses hukum untuk menentukan status apakah Amaq Sinta bersalah atau tidak bersalah karena membela diri atau overmacth adalah hakim di Pengadilan.
“Nanti hakim yang akan menentukan apakah yang bersangkutan ini statusnya bersalah atau tidak. Jadi bukan polisi. Tapi polisi harus menyiapkan berkas yang real dan jelas. Polisi juga akan berkoordinasi dengan CJS (Criminal Justice System) sebagai bagian proses terhadap Amaq Sinta,” kata Artanto, Rabu (13/4/2022).
Oleh karena itu, menurut Artanto, pihak kepolisian membantu untuk menentukan status Amaq Sinta dengan proses verbal atau peradilan tersebut.
“Kalau orang jadi tersangka belum tentu menjadi terpidana,” kata Artanto.
Selain itu, “hari ini juga kita bantu yang bersangkutan untuk proses penangguhan penahanan. Pengacara dan keluarga Amaq Sinta sudah mengajukan penangguhan penahanan,” jelasnya. (DMS)
