Tanjung, HarianNTB.com – Semua staf Puskesmas Kayangan, Kabupaten Lombok Utara melakukan Aksi Tidak Melakukan Pelayanan mulai 20 Juli 2020 hingga batas waktu yang tidak bisa tentukan.
Hal tersebut, tertuang pada surat tuntutan semua staf Puskesmas Kayangan pada tanggal 17 Juli 2020 yang diterima HarianNTB.com, Senin (20/7/2020).
Berdasarkan surat tuntutan yang diterima HarianNTB.com, semua staf Puskesmas Kayangan mendesak pemerintah Kabupataen Lombok Utara dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk segera membuat aturan terkait Pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan dalam Penanganan Covid-19.
Selain itu, mereka mendesak untuk segera membayarkan honor yang telah dijanjikan sebagai uang lelah penanganan Covid-19 yang berjumlah Rp 80 Ribu perhari.
Mereka juga mendesak dinas kesehatan untuk menambah ketersediaan jumlah tenga dokter, dan memindahkan kepesertaan BPJS yang seharusnya di wilayah kerja Puskesmas Kayangan tapi saat ini berfaskes di wilayah puskesmas lain yang dapat mempengaruhi pendapatan Puskesmas Kayangan.
Sementara itu, Sukamto selaku Kepala Puskesmas Kayangan dikonfirmasi HarianNTB.com via telepon, membenarkan adanya pemogokan pelayanan oleh semua staf Puskesmas Kayangan, hal tersebut dikarenkan beberapa tuntutan mereka yang telah disampaikan tidak mendapatkan atensi dari Dinas Kesehatan Lombok Utara.
‘’Teman-teman kami di pelayanan mogok karena ada beberapa tuntutan yang selama ini sudah mereka sampaikan namun belum mendapatkan atensi’’ Jelas Sukamto Kepala Puskesmas Kayangan kepada HarianNTB.com.
Disebutkan sekitar ratusan staf melakukan mogok pelayanan. Namun, sampai pada pukul 12.00 Wita pelayanan Puskesmas Kayangan dibuka kembali setelah pihak Dinas Kesehatan bertemu langsung dengan staf Puskesmas Kayangan.
‘’Teman-teman dari dinas kesehatan sekitar pukul 09.30 Wita datang memfasilitasi dan menyanggupi akan segera memperoses semua tuntutan teman-teman’’ Kata Sukamto. (DMS)
