Minggu, Mei 25, 2025

Ekspor Tambang Nol, Ekonomi NTB Triwulan I 2025 Alami Kontraksi 2.32 Persen

Mataram, HarianNTB.com – Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat melaporkan pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat di kuartal I 2025 mengalami kontraksi sedalam 2.32 persen secara quater-to-quarter (q-to-q) dan secara tahunan year-on-year (YoY) alami kontraksi sedalam 1.47 persen.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTB Drs. H. Wahyudin, MM, dalam keterangan tertulis yang diterima Harian NTB, Senin (5/5/2025).

“Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB Triwulan I-2025 jika dibandingkan dengan Triwulan IV-2024 (q-to-q) mengalami kontraksi sedalam 2,32 persen. Secara tahunan (y-on-y) ekonomi NTB juga kontraksi sedalam 1,47 persen. Sementara tanpa tambang, ekonomi NTB pada Triwulan I-2025 (q-to-q), tumbuh 0,95 persen dan 5,57 persen (y-on-y),” jelas Kepala BPS Provinsi NTB Drs. H. Wahyudin, Senin (5/5/2025).

- Advertisement -

Dijelaskan, bahwa penyebab terjadinya kontraksi ini disebabkan di triwulan IV-2024 masih ada realisasi anggaran untuk proyek pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten. Sedangkan di Triwulan I-2025 belum banyak penyaluran realisasi anggaran. 

Lebih lanjut Wahyudin mengatakan, tentu ada pengaruh tidak adanya ekspor tambang.

“Kita maklumi bersama, di Triwulan IV-2024 itu masih ada realisasi anggaran untuk proyek pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Di Triwulan I-2025 belum banyak penyaluran realisasi anggaran proyek. Ini sebagian penyebab penurunan angka pertumbuhan ekonomi kita selain tentu ada pengaruh tidak adanya ekspor tambang,” kata Kepala BPS.

Selain itu, kata Wahyudin, pada Februari 2025 angkatan kerja Provinsi NTB sebanyak 3,19 juta orang, naik 160,28 ribu orang dibanding Februari 2024. Pada saat yang sama, penduduk bekerja sebanyak 3,09 juta orang, naik 157,80 ribu orang.

“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB pada Februari 2025 sebesar 3,22 persen, turun 0,08 persen poin dibanding dengan Februari 2024. Menurut pendidikan, TPT tertinggi adalah lulusan SMK, yakni sebesar 7,88 persen,” jelasnya. 

Sementara itu, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) NTB 2024 sebesar 0,530. Turun 0,120 poin dibanding IKG tahun 2023. IKG NTB masih lebih tinggi dari IKG secara nasional sebesar 0,421. Terdapat 22 provinsi yang memiliki IKG di atas nasional seperti NTB.

“Semakin kecil nilai Indeks Ketimpangan Gender, menunjukkan semakin rendah ketimpangan antara laki-laki dan perempuan,” kata Kepala BPS. (Red)

- Advertisement -

Related Articles

Stay Connected

1,929FansSuka
3,257PengikutMengikuti
22PengikutMengikuti
- Advertisement -

Latest Articles