Minggu, Mei 25, 2025

Siswi di Lombok Timur Buang Bayi di Toilet Puskesmas

Selong, HarianNTB.com – Jajaran Polres Lombok Timur mengamankan seorang siswi berinisial S (16) yang diduga membuang bayi yang baru saja dilahirkannya di Puskesmas Selong, Lombok Timur.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman saat dikonfirmasi Harian NTB pada Sabtu, (3/5/25) mengatakan, bawah pelaku mengakui bahwa anak yang dibuang adalah putrinya.

“Berdasarakan keterangan S bahwa anak yang ditemukan di Toilet Puskesmas Selong tersebut mengakui adalah anaknya,” jelas Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman saat dikonfirmasi Harian NTB pada Sabtu, (3/5/25).

- Advertisement -

Hal itu terungkap setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap video dan rekaman CCTV Puskesmas Selong.

Berdasarkan alat bukti video tersebut bhabinkamtibmas Selong berkomunikasi dengan Ketua RT dan baru diketahui kalau itu adalah putri dari bapak Z.

“Pada saat diperlihatkan poto terduga pelaku pembuangan anak dan dibenarkan bahwa itu adalah putrinya sehingga langsung dibawa ke Polsek Selong minta keterangan,” jelasnya.

Saat dilakukan interogasi oleh petugas, terungkap kejadian ini berawal pelaku S dihamili oleh pria berinisial A. Keduanya melakukan berhubungan badan pada Agustus 2024.

“Akhir Agustus 2024 melakukan hubungan badan dengan A di warung labuhan haji, dan itu terus terjadi setiap kali bertemu,” jelasnya.

Kemudian, pada bulan September 2024 pelaku S tidak pernah datang bulan dan langsung disampaikan ke A. Selanjutnya oleh A memberikan testpack dan positif hamil.

“Karena hasilnya hamil sehingga pernah coba menggugurkan kandungannya dengan meminta bantuan A dan diberikan miso prostol tablet sebanyak 2 biji,” jelasnya.

Setelah itu, pelaku S haid, “Sehingga mengira bahwa bayi yang ada di perutnya telah gugur,” katanya.

Namun, kecurigaan muncul ketika S pada bulan puasa ingin makan yang aneh-aneh layaknya orang hamil.

Selanjutnya pada 30 April 2025 sekitar pukul 21.00 wita, perut S terasa sakit dan kemudian pergi ke Puskesmas Selong bersama orang tuanya.

“Saat tiba di Puskesmas alasan yang diberikan tidak pernah BAB selama empat hari,” katanya.

Ketika di Puskesmas pelaku S merasa ada cairan yang keluar dari selangkangannya sehingga meminta orang tua mengantarnya ke toilet dan disitulah anaknya lahir.

“Setelah itu anaknya di tutup menggunakan penutup ember yang ada di toilet tanpa menggunakan pakaian,” jelas Osman.

Selanjutnya, pelaku S keluar berjalan kembali ke tempat ruang periksa dan sempat di suntik di lengannya oleh perawat, kemudian pulang kerumahnya. (Red)

- Advertisement -

Related Articles

Stay Connected

1,929FansSuka
3,257PengikutMengikuti
22PengikutMengikuti
- Advertisement -

Latest Articles