Mataram, HarianNTB.com – Pemerintah Provinsi NTB berencana mengalihkan kendaraan dinas dari berbahan bakar konvensional ke kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Pemprov menilai bahwa kebijakan tersebut untuk efisiensi biaya perawatan karena dinilai lebih rendah dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.
Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, psaat membahas Sinergi Green Energy bersama GM PLN NTB, perwakilan Bank Mandiri, dan Injourney Mandalika di Ruang Kerja Gubernur NTB, Rabu (16/4/25).
“Di perawatan juga, jauh lebih murah. Biaya perawatan kami itu tinggi sekali. Hampir 20 miliar perawatan mobil itu per tahun. Dengan EV kita lebih bisa simplify bisnis kita. Gak terlalu pusing mikirin kendaraan. Dan mungkin kita pake sewa saja udah, gak beli-beli lagi kendaraan. Bukan core bisnis kita ngurus mobil, kita ngurus rakyat aja lah,” ungkap Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulis yang diperoleh Harian NTB, Kamis (17/4/25).
Dirinya mengakui bahwa penggunaan kendaraan listrik di NTB memang belum sebesar kota-kota besar di daerah lain seperti Surabaya atau Malang.
“Namun, minat masyarakat NTB terhadap mobil listrik mulai tumbuh seiring meningkatnya jumlah pengguna,” katanya.
Meski menyadari potensi penurunan pendapatan daerah dari sektor tertentu akibat meningkatnya penggunaan EV, Pemprov NTB tetap berkomitmen mendukung transformasi menuju energi hijau, dimulai dari kendaraan operasional pemerintah daerah.