Selong, HarianNTB.com – Dewan Pengurus Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPD KNTI) Kabupaten Lombok Timur menolak rencana dibukanya rute penyeberangan Kapal Cepat di Telong Elong – Benete Sumbawa Barat.
Mereka meminta Gubernur NTB Zulkiflimansyah agar meninjau ulang serta mempertimbangkan rencana dibukanya rute penyeberangan Kapal Cepat di Telong Elong – Benete Sumbawa Barat. Hal itu dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan nelayan budidaya dan nelayan tangkap.
“Lalu lalang kapal cepat ini dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan para pebudidaya lobster yang berada di kawasan Teluk Jukung sekitarnya,” kata Ketua DPD KNTI Lombok Timur M. Ory Dedy Sopian kepada Harian NTB, Sabtu, (4/6/2022).
Selain itu, kata Dedy, kebijakan ini mencederai RZWP3K yang mengatur soal tata ruang laut berdasarkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Maka penting untuk mempertimbangkan keberlanjutan perekonomian yang berkelanjutan bagi nelayan Kawasan Teluk Jukung dan sekitarnya dengan meninjau ulang kebijakan ini.
“Adanya transportasi laut ini memang sangat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di sektor wisata namun sedikit mengabaikan keberlangsungan ekonomi nelayan sebab jalur yang akan dilewati oleh kapal ini adalah zona tangkap dan zona budidaya terlebih lagi kawasan telong elong sudah sudah termasuk dalam kebijakan pengembangan ekonomi nasional yakni dinobatkan menjadi kampung lobster, maka harus ada alternatif lain terkait lokasi dermaga sandar” jelas Dedy..
Dirinya pun menyayangkan pemprov NTB kurang melibatkan unsur masyarakat dalam menentukan kebijakan tersebut.
Mereka meminta Pemprov segera meninjau ulang kebijakan ini dengan memilih lokasi dermaga sandar yang tidak mengganggu kegiatan nelayan sekitar Teluk Jukung.
Menurut Dedy lokasi lain yang bisa menjadi alternatif Dermaga Sandar kapal cepat ini yakni dermaga Kampung Baru, Tanjung Luar.
“Dalam hal ini DPD KNTI mendukung rencana dibukanya rute penyeberangan ini dengan harapan tidak mengganggu aktifitas nelayan sekitar, baik nelayan tangkap maupun budidaya, maka harus ada lokasi yang lebih tepat contohnya Dermaga Kampung baru Tanjung Luar,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah melalui akun sosial medianya menyampaikan, bahwa Sekongkang Trans akan membuka jalur Telong-Elong ke Benete atau Labu Lalar Kabupaten Sumbawa Barat.
“Alhamdulillah, mulai 10 Juni ini Sekongkang Trans membuka jalur Telong Elong ke Labu Lalar Kabupaten Sumbawa Barat,” kata Bang Zul sapaan akrabnya, Kamis (2/6/2022).
Hal itu dilakukan bermaksud untuk meningkatkan mobilitas manusia dan barang agar, “menunjang dan mengakselerasi pembangunan kita,” katanya.
“Ayo ramaikan, jangan sampai nggak ada penumpang terus jalur ini tutup. Dengan adanya jalur ini insya Allah impact MotoGP akan sangat terasa dengan Kabupaten Sumbawa Barat, karena jadi semakin dekat,” jelas Gubernur NTB.
Namun, rencana ini ditolak oleh DPD KNTI Lombok Timur karena dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan nelayan budidaya dan nelayan tangkap ikan di kawasan Teluk Jukung dan sekitarnya. Mereka pun mengusulkan, dermaga Kampung Baru, Tanjung Luar sebagai lokasi penyeberangan kapal cepat. (DMS)