Tanjung, HarianNTB.com – Sampah kiriman mengotori sepanjang Pantai Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (31/5/2022) pagi.
Komunitas peduli lingkungan dan Pengunjung bersama warga setempat langsung membersihkan sampah yang didominasi sampah plastik itu.
‘’Ini biasanya ada setiap tahun kalau sudah musim hujan, angin besar dan ombak besar sampah-sampah yang dari sungai biasanya bakal nyangkut disini (Gili Trawangan-red)’’ ujar salah satu warga Gili Trawangan, Yani Mulyani kepada Harian NTB, Rabu (1/6/2022).
Disebut sampah kiriman, kata Yani, karena sampahnya datang dari luar pulau Gili Trawangan. ‘’Pagi ini sampahnya kebanyakan gelas pelastik sekali pakai yang biasanya sampah kiriman berupa kayu dan sampah campuran,’’ ujar Yani.
Banyaknya sampah di sepanjang pantai membuat, ‘’warga Gili sama pengunjung langsung ngebersihin,’’ ujarnya.
Hal serupa disampaikan Penggiat Peduli Lingkungan, Sian Williams saat dikonfirmasi Harian NTB Kamis, (2/6/2022) mengatakan, kondisi sampah kiriman terparah di Utara Gili Trawangan dari La Moomba Bar & Restaurant, WAH Resort hingga Masjid dan Pelabuan tercemar oleh sampah.
‘’Relawan dari Gili Eco Trust, semua toko selam GIDA, Masjid melakukan panggilan besar untuk membersihkan pantai sehingga semua penduduk dan staf resor pantai membantu bersama dengan kelompok pemuda dan Karang Taruna,’’ kata Sian kepada Harian NTB, Kamis (2/6/2022).
Dikatakan, untuk penanganan sampah di Gili Trawangan pihaknya sudah bekerjasama dengan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL) termasuk terkait sampah kiriman yang mengotori pantai Gili Trawangan.
“Kami bekerja sama dengan FMPL Gili Trawangan sejak 2016 untuk memisahkan sampah untuk didaur ulang, dan telah membersihkan pantai setiap hari Jumat dengan semua turis dan toko selam sejak 2013. kami menyebutnya gerakan Jumat Bebas Sampah. Ini mengajarkan turis untuk menjadi ramah lingkungan dan penduduk setempat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Kordinator Satgas NTB Zero Waste Dian Sosianti Handayani saat dikonfirmasi Harian NTB, mengaku tidak mengetahui persoalan sampah kiriman yang mengotori sepanjang pantai di Gili Trawangan tersebut.
“Belum ada (Laporan-red), akan kami tindaklanjuti ini dan koordinasikan dengan pengelola TPS di Gili dan rekan di DLH Lotara,” kata Kordinator Satgas NTB Zero Waste Dian Sosianti Handayani saat menanggapi poto tumpukan sampah yang dikirim oleh Harian NTB melalui pesan WhatsApp, Kamis (2/6/2022).
Dikatakan, saat ini, “Satgas Zero waste dua Minggu ini fokus patroli di jalan nasional dan hari ini juga sepanjang by pass BIL,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lombok Utara Minulan hanya menyampaikan, bahwa pengelolaan sampah di Gili Trawangan dilakukan oleh Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL).
“Di Trawangan ada pengelola sampah FMPL. Dia forum masyarakat peduli lingkungan yang menangani sampah,” kata Minulan.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL) Cahyo Kurniawan mengatakan, tidak ada keterlibatan Dinas Lingkungan Hidup Lombok Utara dalam penangan sampah kiriman yang mengotori pantai Gili Trawangan.
“Tidak ada (Dinas LHK-red) penanganannya murni dari pengusaha yang ada didepan pantai, Volunteer, Gili Eco Trust, dan FMPL,” kata Cahyo kepada Harian NTB.
Dikatakan, ada sekitar 4 sampai 5 Ton sampah kiriman yang berhasil dikumpulkan dan sebagian besar sampah plastik, sedangkan yang lainnya terdapat sampah kayu dan bambu.
“Keseluruhannya kurang lebih 4 sampai 5 tons sampah, dan sampah plastik kurang lebih 1.500 kg, selain sampah plastik ada kayu dan bambu,” jelasnya.
Dikatakan, sampah kiriman tersebut setiap tahun terjadi, dan bahkan tahun lalu lebih parah.
Dirinya pun berharap, agar Dinas Lingkungan Hidup, memberikan edukasi kepada masyrakat yang ada di pinggiran kali atau sungai agar tidak membuang sampah ke kali atau sungai karena sampah tersebut terbawa arus ke Gili Trawangan. (DMS)