Tanjung, HarianNTB.com – Korban Gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih banyak yang belum mendapatkan bantuan dan masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara) pasca gempa 2018.
Nugranom, 50 tahun, warga Dusun Semokan Desa Batu Rakit, Kecamatan Bayan merupakan salah satu korban gempa yang hingga saat ini belum mendapatkan bantuan sejak tiga tahun lalu.
Rumah milik Nugranom mengalami rusak berat dan tersisa pondasi akibat gempa 2018 lalu.
‘’Rumah saya rusak berat akibat gempa malam Minggu itu, pondasinya masih sampai sekarang,’’ ujar Nugranom kepada Harian NTB, Rabu (16/12/2021).
Kini, ia tinggal di Huntara selama 3 tahun dan mengaku belum mendapatkan bantuan baik rumah rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat dari pemerintah.
‘’Bantuan belum ada, rusak ringan, rusak sedang apalagi rusak berat tidak ada, kabar-kabar bantuan itu tidak ada,’’ katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan menyampaikan, saat ini dana bantuan RTG terblokir dan sedang ada usulan penggunaan dana.
“Ada dana terblokir dan ada usulan penggunaan dana, Insha Allah segera berproses,” kata Wabup menanggapi soal bantuan yang belum terealisasi, Jum’at (17/12/2021)
Dikatakan, saat ini pihaknya sedang berusaha agar bantuan tersebut secepatnya bisa direalisasikan kepada korban gempa.
“Pemerintah sedang berusaha maksimal. Tetap berkoordinasi dengan BNPB dan finalisasi data penerima bantuan. Semoga segera berproses di penggunaan dana akhir,” ungkap Wabup.
Semantara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU Zaldy Rahardian kepada Harian NTB mengatakan, bahwa saat ini sekitar 18 ribu rumah belum terbangun untuk korban gempa di Lombok Utara.
“Terkait yang belum memang masih sekitar 18 ribu masyarakat yang belum terealisasikan,” ungkap Zaldy.
Dikatakan, saat ini masih dalam proses sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi Pemda Lombok Utara.
“Saat ini masih dalam proses sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemda Lombok Utara sesuai dengan surat dari BNPB,” kata Zaldy. (DMS)